"Tauhid sangat luar biasa,
Ia
bisa menjadi tempat berlindung bagi orang mukmin maupun orang musyrik.
Terbukti bahwa pengakuan terhadap keEsaan Allah SWT,
Meskipun hanya sesaat dan
ketika terdesak saja, dapat menyelamatkan orang-orang musyrik dari malapetaka
dunia,.
Sedangkan bagi orang yang beriman, ,mukmin,
Tauhid akan menyelamatkan
mereka dari malapetaka dunia dan akhirat sekaligus.
Dengan memahami hikmah dan
pelajara dibalik hakikat tauhid, seorang hamba akan menyadari ketidakmampuannya
mengurus diri sendiri.
Dirinya hanyalah makhluk yang penuh dengan kelemahan
dosa, dan tidak sanggup berbuat apa-apa.
Kesadaran inilah yang menghantarkannya
pada salah satu hakikat tauhid penyerahan segala-galanya kepada Allah SWT.
Karena Dialah yang Mahasempurna lagi Maha Memiliki segalanya..."
وَأَنَّٱ إِلَىٰ رَبِّكَ لْمُنتَهَىٰ
“dan bahwasanya
kepada Tuhamulah kesudahan (segala sesuatu).” (QS. An-Najm:42)
Ayat ini mengandung
mutiara hikmah yang sangat dalam, yaitu segala keinginan dan cita-cita yang
tidak ditujukan kepada Allah dan tidak berhubungan dengan-Nya adalah semu dan
sia-sia. Sebab, keinginan seperti itu tidak mempunyai tujuan akhir sama sekali,
padahal segala sesuatu pasti akan berujung kepada Allah.
Semua urusan pasti
berpulang kepada pencipta-Nya, kehendak-Nya, hikmah-Nya dan ilmu-Nya. Allah
adalah puncak dari segala tujuan dan keinginan. Mencintai sesuatu bukan
karena-Nya akan menyebabkan keletihan dan siksa. Seluruh perbuatan yang tidak
ditujukan untuk-Nya akan sia-sia dan percuma. Setiap hati yang tidak terkait
dengan-Nya akan celaka, serta terhalang untuk mendapatkan kebahagiaan dan
keberuntungan. Atas dasar itu, tidak ada yang paling pentng untuk dicari selain
Allah, dan tidak ada tujuan akhir selain kepada-Nya.
(Ibnu Qoyyim
Al-Jauziyyah – Terjemah Kitab Fawaidul Fawaid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar