Jangan
meremeh-remehkan perlakuan dosa….
« Wahai orang-orang
yang beriman,bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang
semurni-murninya,mudah-mudahan tuhan kamu akan menghapuskan
kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam syurga-syurga yang mengalir
di bawahnya sungai-sungai”….(Surah At-Tahrim : 8 )
Sesungguhnya Allah telah
mengurniakan suatu penangguhan kepada hambanya dari ditulis dosa yang telah
dibuatnya oleh Malaikat Kiramul Kaatibiin (2) supaya dia sempat bertaubat kepada tuhannya,maka telah
berkatanya rasulullah sallallahu alaihi wassalam :
إن
صاحب الشمال ليرفع القلم ست ساعات عن العبد المسلم المخطئ، فإن ندم واستغفر الله
منها ألقاها، وإلا كتبت واحدة
« Sesungguhnya malaikat
yang disebelah kiri akan mengangkat penanya selama enam jam (tidak menulis lagi
dosa tersebut) terhadap hamba muslim yang berbuat kesalahan,jika dia menyesal dan
meminta ampun kepada Allah dari dosa tersebut maka akan dilemparkan sahaja dosa
tersebut,jika dia tidak berbuat demikian,maka akan ditulis sebagai satu
dosa » (hadith riwayat Imam
At-Thobrani dari Abu Umamah di dalam Al-Kabir)
إن
المؤمن يرى ذنوبه كأنه قاعد تحت جبل يخاف أن يقع عليه، وإن الفاجر يرى ذنوبه كذباب
مر على أنفه، فقال به هكذا – أي بيده -فذهب عنه
« Daripada Ibnu Masu’d
radiallahu anhu berkata : Sesungguhnya orang mukmin itu memandang
dosa-dosanya seperti orang yang berdiri di bawah gunung,yang mana dia
(sentiasa) rasa takut yang gunung itu nanti akan menghempapnya,dan orang yang
keji pula memandang dosa-dosa mereka seperti seekor lalat yang hinggap di atas
hidungnya, yang berkata : dengan hanya begini sahaja (iaitu dengan hanya
ditepis dengan tangan sahaja) maka dengan mudah sahaja lalat itu terbang » (hadith riwayat Imam Bukhari)
Syarat-syarat
taubat dan pelengkap taubat …
Di antara syarat-syarat
taubat yang di perkatakan oleh para ulama’ berdasarkan hadith dan ayat-ayat
Al-quran ialah :
(1) Berhenti serta merta daripada dosa yang dilakukan itu
(2) Mewujudkan rasa menyesal
di atas perbuatan-perbuatan dosa yang telah dilakukan dahulu
(3) Bersungguh-sungguh tidak akan melakukan kembali dosa-dosa
terdahulu
(4) Jika dosa yang melibatkan hak insan lain hendaklah
dipulangkan semula hak insan tersebut dan meminta ampun dan maaf daripada insan
tersebut.
Dan di antara syarat-syarat tambahan kepada syarat-syarat utama
di dalam bertaubat ialah :
(1) Hendaklah
meninggalkan dosa-dosa tersebut berniat kerana Allah taala dan bukanlah demi perkara lain,seperti meninggalkan sesuatu dosa
karena tiada lagi kemampuan untuk melakukan dosa tersebut,atau karena takut cercaan
manusia kepadanya atau karena ingin memuaskan hati manusia lainya.
Tidaklah dinamakan bertaubat jika meninggalkan dosa yang
dilakukan itu adalah karena takut dosa tersebut akan berpengaruh terhadap
jabatan atau takut di pecat dari pekerjaan.
Tidaklah dinamakan bertaubat jika meninggalkan dosa yang
dilakukan itu adalah karena hanya ingin menjaga kesehatan dan kekuatan
badanya,seperti seseorang yang meninggalkan perlakuan zina karena takut
penyakit yang bakal menimpanya nanti,atau takut yang ianya bakal melemahkan
badannya atau kejantananya.
Tidaklah dinamakan bertaubat jika meninggalkan perbuatan mencuri
karena dia takut akan pengawal dan polisi.
Tidaklah dinamakan bertaubat jika meninggalkan meminum arak dan
menghisap benda-benda yang haram (memabukkan) hanya karena tidak ada uang.
Begitu juga tidaklah dinamakan bertaubat, jika meninggalkan dosa
adalah karena sudah terlanjur tidak mampu untuk melakukan dosa tersebut,seperti
tidak berbohong karena sariawan, atau pezina yang meninggalkan zina karena
tidak mampu lagi untuk melakukan hubungan seks.
(2) Hendaklah
mewujudkan rasa benci terhadap dosa-dosa lalu yang telah dilakukan.
Ini karena orang yang telah bertaubat dengan taubat yang sahih
itu tidaklah boleh dia merasa suka bahkan berbangga pula dengan dosa-dosa yang
dilakukanya dahulu, ketika dia teringat kembali dosa-dosanya atau
menceritakanya kepada orang lain (atas niat memberi pengajaran), ataupun ada
terbesit suatu niat ingin kembali melakukan dosa-dosa terdahulu itu.
Sesungguhnya Imam Ibnu
Qayyim rahimahullahu taala ada menyatakan beberapa keburukkan pada melakukan
dosa didalam kitab beliau : Ad-Daa’u wad Dawaa’udan
juga di dalam : Al-Fawaied :
(1) Haram dari mendapat ilmu yang bermanfaat
(2) Kemurungan dan wujudnya keresahan yang meresahkan didalam
hati
(3) Disusahkan urusan didalam kehidupan seharian
(4) Diharamkan dari berlaku taat
(5) Diharamkan mendapat keberkatan
(6) Kurangnya berasa kedamaian
(7) Disempitkan dada
( 8 ) Membiakkan perkara-perkara buruk
(9) Dibiasakan berterusan melakukan dosa
(10) Dihinakan oleh Allah
(11) Dihinakan oleh manusia lain
(12) Dilaknati oleh segala binatang ternakkan
(13) Diberikan kehinaan
(14) Ditandakan titik hitam
di atas hati
(15) Diletakkan di bawah kelaknatan
(16) Terhalang dimaqbulkan doa
(17) Dihapuskan rasa kegembiraan
( 18 ) Dihilangkan rasa malu
(19) Ditarik nikmat dari Allah
(20) Sentiasa merasa takut di dalam hatinya
(21) Tergolong di dalam tawanan syaithan
(22) Mati di dalam keadaan yang buruk
(23) Mendapat azab seksa Allah di akhirat.
(3) Hendaklah
seorang hamba Allah yang melakukan dosa itu bercepat-cepatan melakukan taubat
kepada Allah, karena walaupun dia melambat-lambatkan taubat sekalipun,dia tetap
perlu bertaubat juga suatu hari nanti,vitu pun jikalau dia masih diberikan
peluang hidup oleh Allah.
(4) Hendaklah
dia mewujudkan rasa tidak cukup atau merasa adanya kekurangan terhadap
taubatnya supaya dia dapat
memperbanyakkan taubatnya kepada Allah dan janganlah dia mewujudkan rasa yakin
bahwa taubatnya diterima, karena nanti akan menyebabkan perasaan merasa selamat
dari kemarahan Allah apabila melakukan dosa.
(5) Hendaklah
dia memenuhi kembali hak-hak Allah yang telah dia lupakan dulu, seperti mengeluarkan zakat
yang dulu terhalang untuk dikeluarkanya ataupun hak-hak orang faqir miskin.
(6) Hendaklah
dia menjauhkan dirinya dari tempat-tempat yang bias mendatangkan maksiat kepada
Allah karena dikhawatirkan dia
akan kembali melakukan dosa itu kembali.
(7) Hendaklah
dia menjauhkan dirinya dari orang-orang yang bias menjurumuskanya kembali melakukan maksiat
kepada Allah.
(8) Hendaklah dia memusnahkan segala barang-barang
haram yang masih tersisa ataupun tersimpan seperti benda-benda yang
memabukkan,gambar-gambar pornoserta video-video porno, pakaian-pakaian yang
mencolok mata,yang semestinya dia menghapus, membuang atau membakar semuanya, karena
kebanyakkan manusia-manusia yang telah bertaubat tidak dapat beristiqamah di
dalam bertaubat kepada Allah karena masih ada barang-barang haram yang tersimpan, semoga Allah memberikan jalan
istiqamah kepada setiap orang yang bertaubat…
(9) Hendaklah
dia memilih teman-teman yang sholeh dan baik akhlaqnya yang bias menolongnya
mencari jalan keredhaan Allah sebagai pengganti teman-temannya yang lama, yang mengajaknya
kembali kepada dosa-dosa lamanya.
Begitu juga hendaklah dia coba menghadiri majlis-majlis zikir
kepada Allah ataupun majlis-majlis ilmu yang bermanfaat agar dapat mengisi waktu
luangnya dengan kegiatan yang bermanfaat supaya syaithan tidak dapat peluang
membisikkan kepadanya agar teringat kembali dosa-dosa lamanya.
(10)
Dan yang paling penting…Hendaklah
dia cepat-cepat bertaubat sebelum Al-Ghargharah dan juga sebelum terbitnya
matahari dari sebelah Barat.
Apakah Al-Ghargharah itu ?? : yaitu suatu suara yang
keluar dari kerongkongan, di saat roh ditarik keluar dari jasad. yang dimaksud
hendaklah dia bertaubat sebelum datangnya qiamat kecil dan qiamat besar
berdasarkan hadisth dari Rasulullah sallallahu alaihi wasalam :
من تاب إلى الله قبل أن يغرغر قبل الله منه
« Barangsiapa yang
bertaubat kepada Allah sebelum datangnya Al-Ghargharah maka akan diterima Allah
akan taubatnya » (hadith riwayat Imam
Al-Haakim di dalam Al-Mustadraak yang berdarjat Sahih di dalam Al-Jaamik
As-Saghir oleh Imam As-Suyuthi)
من
تاب قبل أن تطلع الشمس من مغربها تاب الله عليه
« Barangsiapa yang
bertaubat sebelum terbitnya matahari dari sebelah Baratnya,maka akan diterima
Allah akan taubatnya » (hadith riwayat Imam Muslim
dari Abu Hurairah yang berdarjat Sahih di dalam Al-Jaamik As-Saghir oleh Imam
As-Suyuthi).
Cerita
taubat yang besar..
Dari Buraidah radiallahu
anhu, sesungguhnya Maiz Bin Malik Al-Aslamiy telah datang menghadap Rasulullah
sallallahu alahi wassalam lalu berkata : ‘Wahai Rasulullah,sesungguhnya aku telah menzalimi
diriku sendiri dan aku telah berzina,dan sesungguhnya aku menginginkan kau
supaya membersihkanku.’ lalu baginda berpaling, maka pada keesokkan harinya Maiz telah
mendatangi baginda, lalu berkata : ‘Wahai Rasulullah sesungguhnya aku telah berzina.’ baginda berpaling lagi untuk
kedua kalinya, lalu baginda membawanya ke hadapan kaum-kaumnya lalu
berkata : “Apakah menurut
kalian akalnya waras ?? “ mereka berkata : ‘sesungguhnya dia ini cukup akalnya, dia termasuk di
antara orang yang baik-baik di kalangan kami..’ dan Maiz kembali mendatangi
baginda ketiga kalinya, lalu dia dibawa kepada kaumnya dan ditanya kepada
mereka tentang kewarasan akalnya, lalu mereka menjawab bahwa dirinya dan akalnya
waras, pada kedatanganya keempat kalinya, telah disediakan untuknya suatu
lubang, lalu dia pun dirajam… tiba-tiba datanglah seorang perempuan dari
qabilah Al-Ghamidiah lalu berkata : ‘Wahai Rasulullah sesungguhnya aku telah berzina
maka sucikanlah diriku.’ dan baginda berpaling, pada keesokkan harinya dia berkata
lagi : ‘Wahai Rasulullah
mengapa kau berpaling dariku ?? Apakah kau telah menolakku sebagaimana kau
telah menolak pengakuan Maiz ?? demi Allah sesungguhnya aku ini hamil.’ maka baginda berkata :
“Tidak,
pergilah engkau sampai engkau melahirkan.”…Kemudian setelah melahirkan,
dia kembali datang membawa bayi dalam pelukkannya lalu berkata : ‘Inilah anakku, aku telah melahirkanya.’ lalu baginda berkata :
“pergilah
engkau dan susuilah anak ini sampai anak ini disapih (berhenti minum ASI),” sampai anaknya tidak menyusu,
dia kembali datang lagi bersama anaknya sambil memegang serpihan roti di
tanganya, lalu dia berkata : ‘wahai Rasulullah, sesungguhnya anak ini telah berhenti
menyusu, dan sudah bisa makan makanan biasa.’ lalu anak kecil itu pun
diserahkan kepada salah seorang lelaki dari kalangan muslim. Kemudian
diperintahkannya menggali suatu lubang dan diletakkanya sehingga batas dada
perempuan itu, dan diperintahkan manusia lainya untuk merajam perempuan itu, lalu
Khalid Bin Al-Walid pun mengambil sebongkah batu lalu dilemparkannya ke kepala
perempuan itu sehingga terperciklah darah ke muka Khalid, sambil memaki
perempuan tersebut, yang kemudian baginda mendengar Khalid memaki perempuan
itu, baginda berkata:
"Sabar wahai Khalid! Demi
Dzat yang jiwaku ada di tangannya, sungguh dia telah bertaubat dengan taubat
yang seandainya dilakukan oleh seorang pemungut cukai (pajak), niscaya ia akan
diampuni."
Kemudian Rasulullah SAW
memerintahkan untuk memandikan jenazahnya, dan menshalatkan dan menguburkannya. (HR Ahmad dalam musnad
Ahmad jilid 5 halaman 348 hadits nomor 22999).
Dan dalam riwayat yang lain, ketika Rasulullah menshalatkan wanita
Al-Ghamidziyah ini, Ummar bin Khathab terheran,
"Engkau menshalatinya,
wahai RasuluLlah? Padahal ia telah berzina." RasuluLlah menjawab, "Dia telah bertaubat
dengan taubat yang sekiranya dibagikan kepada 70 penduduk Madinah, niscaya
mencukupinya. Apakah engkau menemukan taubat yang lebih baik daripada orang
yang menyerahkan jiwanya kepada Allah?" (HR Muslim, XI/347).
Taubat, menghapuskan dosa-dosa sebelumnya..
Ketahuilah wahai saudara dan
saudariku sekalian yang menginginkan pengampunan Allah terhadap dosa-dosanya
yang terdahulu, bahwa Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang itu
akan menghapuskan segala jenis dosa-dosa kalian yang terdahulu andai kalian
kembali dan bertaubat kepadaNya, dan diikuti pula taubat kalian itu dengan
perasaan penuh penyesalan dengan perbuatan-perbuatan kalian itu…
Diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullahu taala tentang kisah
keislaman A’mru Bin Al-A’s radiallahu anhu :
Ketika aku mencampakkan
Allah dan islam dari dalam hatiku, aku pergi menghadap nabi sallallahu alaihi
wassalam lalu aku berkata kepada beliau :
‘Tadahkanlah tangan kananmu karena aku ingin
mem’baia’h’ kepadamu (berjanji taat setia kepada baginda).’ lalu baginda nabi pun
menadah tangan kanan beliau lalu aku pun menggenggam tanganku, lalu baginda pun
berkata : “Ada apa denganmu
wahai A’mru?? “ Lalu aku pun berkata kepada beliau : ‘Aku ingin bersumpah.’ baginda pun bertanya kembali
: “untuk apa kamu bersumpah?” Aku pun berkata : “agar aku diampuni’,baginda pun berkata : “Apakah kamu tidak tahu wahai A’mru bahawa sesungguhnya islam itu akan
menghapuskan segala kesalahan yang terdahulu??s esungguhnya Hijrah akan
menghapuskan segala kesalahan sebelumnya dan Haji akan menghapuskan segala kesalahan
sebelumnya??” (hadith riwayat Imam Muslim).
Diriwayatkan juga dari Imam
Muslim rahimahullahu taala, dari Ibnu Abbas radiallahu anhuma berkata :
Sesungguhnya ada golongan manusia dari golongan Musyrik yang mana mereka
membunuh dan banyak membunuh, mereka berzina dan banyak berzina, kemudianya
mereka mendatangi Muhammad sallallahu alaihi wassalam lalu mereka pun berkata :
‘Sesungguhnya apa yang kamu
katakan dan apa yang kamu ajarkan adalah baik, jikalau kamu memberitahu kami tentang
apa yang telah kami lakukan itu akan dihapuskan dosa-dosanya (maka sudah lama
kami menyambut ajakkanmu itu)’ lalu Allah pun menurunkan ayat :
“Dan orang-orang yang tidak
mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang
diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar , tidak berzina, dan
barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang
berat” (Al-Furqan : 68 ) (hadith riwayat Imam Muslim)
TETAPI…
“Kecuali orang-orang yang
bertaubat dan beriman dan mengerjakan kebajikkan maka kejahatan mereka
digantikan Allah dengan kebaikkan,Allah Maha Pengampun Maha Penyayang….Dan
barangsiapa bertaubat dan mengerjakan kebajikkan maka sesungguhnya dia
bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benar taubat” (Al-Furqan : 70-71).
Apakah
aku akan diampunkan?? Dosaku terlalu banyak!!
Aku ingin bertaubat tetapi
aku merasakan dosaku terlalu banyak, aku telah membuat berbagai jenis maksiat
dan berbagai keburukkan. Aku tidak tahu apakah mungkin aku diampuni oleh Allah dengan
kemungkaran yang telah aku lakukan dulu??
Wahai saudaraku, ini bukanlah suatu masalah yang hanya terjadi
padamu. Tapi sudah menjadi masalah yang sering dihadapi oleh kebanyakkan orang-orang
yang ingin bertaubat. sebagai contoh, ada seorang pemuda yang telah memulai perbuatan
dosanya ketika di usianya sangat muda yaitu kurang lebih berumur 15-17 tahun,
dia mengaku bahwa dia telah melakukan berbagai jenis dosa yang kecil dan yang
besar, dia telah melakukan perbuatan yang keji dengan berzina dengan banyak
perempuan yang berlainan bangsa, warna kulitnya. perempuan yang sudah menikah,
baik masih remaja atau dewasa, bahkan dengan anak-anak!!, Dia juga mengaku
telah melakukan pencurian. dia pernah berkata kepadaku: ‘Sesungguhnya aku telah bertaubat kepada Allah Azza Wa Jalla, aku telah
mulai solat taubat dan bertahajjud di kala manusia lainya sedang terlena oleh
mimpi, aku mulai berpuasa sunah di hari senin dan kamis, aku juga membaca
Al-Quran setelah Solat Shubuh, apakah taubatku akan diterima??’
Marilah aku sampaikan kepadamu tentang sebuah kisah yang
terdapat di dalam sebuah hadisth Rasulullah SAW yang mulia, yaitu kisah taubat orang
yang telah membunuh seratus manusia :
Dari Abi Said Saad Bin Malik
Al-Khudri radiallahu anhu sesungguhnya nabi sallallahu alaihi wassalam telah
berkata :
‘Sesungguhnya ada seorang
lelaki yang hidup di zaman sebelum kalian yang telah membunuh 99 jiwa,maka dia
bertanya untuk berjumpa dengan orang yang paling A’lim di atas dunia ini, lalu
dia ditunjukkan kepada seorang rahib, maka dia pun datang kepada rahib tersebut
dan berkata bahwa dia telah membunuh 99 jiwa manusia, apakah ada padanya
taubat?? Maka rahib itu pun berkata :
Tidak ada taubat bagimu. Maka lelaki itu
pun membunuh si rahib itu, sehingga genap menjadi 100 jiwa manusia yang telah
dia bunuh, lalu dia bertanya lagi tentang orang yang paling A’lim di atas dunia
ini, ditunjukkan padanya seorang A’lim lalu berkata yang dia telah membunuh 100
orang manusia, apakah ada padanya taubat?? Lalu A’lim itu berkata : “Ya, ada padamu taubat dan tidak ada yang melarangmu untuk bertaubat?? pergilah
kau ke suatu tempat sekian dan sekian karena di sana ada golongan manusia yang
menyembah Allah Taala, maka pergilah kau menyembah Allah bersama mereka dan
janganlah kau kembali lagi ke tempat kau semula karena tempat itu adalah tempat
yang buruk keadaanya.” lalu bertolaklah lelaki itu ke tempat yang dikatakan A’lim
tersebut, setelah sampai di pertengahan jalan, maut pun datang menjemputnya.
Malaikat Rahmat dan Malaikat
Azab berdebat, Malaikat Rahmat berkata : “Dia
datang dengan keadaan yang bertaubat dan hatinya menghadap kepada Allah Taala.” berkata pula Malaikat Azab
: “Sesunggunya dia tidak langsung membuat kebajikkan.. ‘ tiba-tiba datanglah Malaikat
Malik yang menjelma dalam keadaan seorang manusia, lalu menjadi Hakim di antara
mereka dan berkata : “Ukurlah oleh kalian di antara dua tempat
ini. kearah manakah di antara kedua tempat ini dia berdekatan ?? maka disitulah
tempatnya.. ‘ maka para malaikat tersebut pun mengukur dan mereka mendapati
mayat lelaki tersebut lebih dekat ke tempat yang ingin ditujunya itu, kemudian
Malaikat Rahmat pun mengambil lelaki tersebut” (hadisth riwayat Imam Muslim bernombor 4967).
Ya,siapakah yang dapat menghalanginya untuk bertaubat?? Apakah
kalian melihat wahai orang-orang yang ingin bertaubat kepada Allah Taala, sesungguhnya
dosa kamu adalah lebih besar daripada dosa lelaki ini yang telah bertaubat
kepada Allah , dan janganlah kalian berputus asa?? Lihatlah kalam Allah yang
maha Mulia ini :
“Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan
Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah
kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina,dan barangsiapa yang
melakukan demikian itu,nescaya dia mendapat hukuman yang berat…(yakni) akan
dilipat gandakan azab untuknya pada hari Qiamat dan dia akan kekal dalam azab
itu,dalam keadaan terhina….kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan
mengerjakan kebajikkan maka kejahatan mereka digantikan Allah dengan kebaikkan,
Allah Maha Pengampun Maha Penyayang….Dan barangsiapa bertaubat dan mengerjakan
kebajikkan maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benar
taubat” (Al-Furqan
: 68-71).
Ditukarkan
kejahatan menjadi kebaikkan…
Maha tinggi Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Pemberi Rahmat
kepada hambaNya yang ingin kembali kepadaNya, sudahlah diampunkan dosanya walau
sebesar dan seberat mana pun dosa hambaNya itu, ditambah pula dengan ditukarkan
segala kejahatanya yang dahulu kepada kebaikkan,sesungguhnya rahmatMu tidak
dapat dijangkau oleh akal manusia wahai Tuhan yang Maha Pengampun!!
“Dari Abdur Rahman Bin Jabir
daripada Abi Thowil : Telah datang seorang tua yang sangat tua sehinggakan
dahinya telah menutup kedua belah matanya, dengan tongkat dia berjalan lalu
menghadap nabi sallallahu alaihi wassalam lalu berkata : ‘Apakah pandanganmu terhadap seorang lelaki yang
berbuat berbagai jenis dosa dan dia telah melakukan dosa kecil maupun dosa
besar, yang mana jikalau dosa-dosanya itu dibagi-bagikan kepada penghuni dunia
ini akan hancurlah mereka, lalu adakah taubat untuknya?? ‘ Maka Rasulullah pun berkata:
“Apakah kamu islam?” Lelaki tua itu pun menjawab: ‘Sesungguhnya aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang
layak disembah melainkan Allah dan sesungguhnya Engkau utusan Allah’, baginda pun berkata : “perbanyaklah
berbuat kebaikkan dan tinggalkanlah kejahatan, maka Allah akan tukarkan segala
dosa-dosa itu menjadi kebaikkan seluruhnya” dan berkata : ‘begitu juga segala kecuranganku dan
kejahatan-kejahatanku?’ Rasulullah SAW menjawab : “Ya”, dia berkata : ‘Allahu
Akbar,kemudian dia terus bertakbir sampai dia menghilang dari pandangan kami.” (hadith riwayat Imam
At-Thobrani dan Al-Bazzar)
Dan ada juga orang yang bertanya : Sewaktu aku sesat sebelum mendapat
hidayah Allah dahulu, aku tidak sholat, tetapi aku telah melakukan beberapa
amal kebaikkan, apakah amal tersebut akan diterima setelah aku bertaubat atau
hanya pergi begitu saja seperti angin lalu?
“Dari ‘Urwah Bin Zubair
sesungguhnya Hakim Bin Hizam telah memberitahunya bahawa dia telah berkata
kepada rasulullah sallallahu alaihi wassalam : Wahai rasulullah,apakah
pandanganmu terhadap perkara-perkara ibadatku ketika aku masih
jahiliyah,seperti sedeqah kepada faqir miskin,merdekakan hamba mengeratkan
silaturrahim,apakah ada padanya pahala? Berkatanya nabi : Engkau telah menerima
pada apa yang telah engkau lakukan dahulu daripada kebaikkan” (hadith riwayat Imam Muslim bernombor : 175)
Maka semua dosa-dosa tersebut akan diampuni,dan semua
kemungkaran-kemungkaran yang dilakukan itu akan ditukar dengan kebaikkan,betapa
luasnya rahmat Allah,wahai saudara dan saudariku sekalian, persiapkanlah dirimu
mencari keredhaan Allah, kembalilah kepadaNya, perbanyakkanlah membuat amal
kebajikkan dan tinggalkanlah segala perbuatan dosa dan maksiat, niscaya
dosa-dosamu yang terdahulu akan diampuni dan diterima pula segala amal
kebaikkan yang kalian lakukan sebelum kalian bertaubat bahkan di tukarkan pula
segala dosa kepada kebaikkan!!
Apa
yang harus aku lakukan jika aku sudah melakukan dosa ?? aku buntu!!
Jika aku telah berbuat dosa atau maksiat, bagaimana aku jika ingin
bertaubat? Apakah ada suatu amalan yang harus aku lakukan untuk bertaubat setelah
menyadari telah melakukan suatu dosa??
Jawabannya:
“Dari Abu Bakar radiallahu anhu berkata : Aku
telah mendengar rasulullah sallallahu alaihi wassalam bersabda : “Tidaklah
seorang lelaki itu yang melakukan dosa kemudianya bangun dan membersihkan diri
(berwudhuk) kemudian bersolat (solat taubat dua rakaat) kemudianya meminta
ampun kepada Allah dengan beristighfar melainkan akan diampunkan Allah baginya ,kemudian
beliau membaca ayat ini :
“Dan
(juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri
sendiri (segera) mengingati Allah ,lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya dan
siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah?? Dan mereka tidak
meneruskan perbuatan dosa itu sedang mereka mengetahui”(Ali-Imran : 135) (hadith
riwayat Imam At-Tirmizi dan Imam Abu Daud)
Dan perbanyakkanlah beristighfar (meminta keampunan kepada
Allah) sepertimana yang dilakukan oleh baginda :
قال
أبو هريرة : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: والله إني لأستغفر الله
وأتوب إليه في اليوم أكثر من سبعين مرة
Artinya : Demi Allah! Sesungguhnya
aku meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya setiap hari lebih
daripada 70 kali (hadith riwayat Imam Bukhari
bernombor : 6307)
قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم يا أيها الناس! توبوا إلى الله. فإني أتوب، في
اليوم، إليه مائة مرة
Artinya: Wahai manusia!
Bertaubatlah kepada Allah,sesungguhnya aku bertaubat kepada Allah setiap hari
sebanyak 100 kali (hadith riwayat Imam Muslim).
Kemudianya,wahai
saudara-saudariku sekalian,perbanyakkanlah membuat amalan kebajikkan dan
amalan-amalan ketaatan,apakah kalian tidak lihat sesungguhnya Umar radiallahu
anhu ketikamana beliau telah berasa salah dengan kesalahanya ketika berbincang
bersama rasulullah sallallahu alaihi wassalam di dalam peperangan
Hudaibiyah,beliau berkata : “Aku telah membuat berbagai amalan soleh
sebagai menghapuskan kesalahanku tersebut “
Sekarang perhatikanlah hadisth ini:
إن
مثل الذي يعمل السيئات ثم يعمل الحسنات كمثل رجل كانت عليه درع ضيقة قد خنقته ثم
عمل حسنة فانفكت حلقة، ثم عمل أخرى فانفكت الأخرى حتى تخرج إلى الأرض
“Sesungguhnya
perumpamaan orang yang melakukan kejahatan-kejahatan kemudianya melakukan
kebaikkan-kebaikkan seperti seorang lelaki yang memakai baju perang besi yang
sempit,sehingga mencekiknya,kemudianya apabila dia membuat amalan kebaikkan
maka terbukalah suatu lubang,kemudian dia melakukan kebaikkan yang lain dan
terbukalah lubang yang lain sehinggalah terbuka kesemuanya dan jatuh ke atas
tanah” (hadith riwayat Imam at-Thobrani di dalam
Al-Kabir )
Jadi, kebaikkan-kebaikkan itu akan membebaskan si pembuat dosa
dari penjara maksiatnya, dan akan merasakan alam ketaatan yang penuh harmoni,
seperti sebuah kisah tauladan berikut ini :
“Telah datang seorang lelaki
kepada nabi sallallahu alaihi wasalam lalu berkata : Wahai rasulullah
sesungguhnya aku telah bertemu dengan seorang perempuan di suatu kebun dan aku
telah melakukan perbuatan terkutuk dengan perempuan tersebut cuma aku hanya
tidak menyetubuhi perempuan tersebut,aku telah menciumnya dan memeluknya,dan
aku tidak melakukan selain perbuatan tersebut,maka buatlah sesuka hatimu
terhadapku,tetapi rasulullah sallallahu alaihi wassalam tidak berkata apa-apa
lalu lelaki itu pun pergi,lalu berkatanya Umar : Sesungguhnya Allah telah
menutupi (keaiban) lelaki itu jika dia menutupi (keaiban) dirinya sendiri,maka
rasulullah pun memandangnya lalu berkata : kembalikan dia kepadaku,lelaki itu
pun dipanggil semula kepada baginda lalu baginda membacakan ayat :
“Dan
laksanakanlah solat pada kedua hujung siang (pagi dan petang) dan pada bahagian
permulaan malam,perbuatan-perbuatan baik itu menghapuskan
kesalahan-kesalahan.Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingati
Allah” (Hud :114)
Lalu berkatanya Muaz
radiallahu anhu : Wahai rasulullah,apakah hanya untuk dia saja atau untuk
manusia seluruhnya?? Baginda berkata : Bahkan
untuk manusia seluruhnya” (hadith riwayat Imam Ahmad
daripada Abdullah Bin Masu’d)
Kawan-kawan
jahatku yang lama mengacauku!! Apakah yang harus aku lakukan??
Ada orang yang berkata : Aku ingin bertaubat, tetapi kawan-kawan
lamaku menggodaku di setiap tempat yang aku berada, karena mereka telah menyadari
perubahan pada diriku, mereka juga telah mencela aku dan mengejek-ejek aku, dan
aku merasa resah, apakah yang perlu aku lakukan ??!!
Jawabnya :
“Allah meneguhkan (iman)
orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) didunia dan
di akhirat,dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa
yang Dia kehendakki….Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah menukar
nikmat Allah dengan engkar kepada Allah dan menjatuhkan kaumnya ke lembah
kebinasaan??….Iaitu neraka jahanam,mereka masuk ke dalamnya,dan itulah seburuk
buruk tempat kediaman” (surah Ibrahim : 27-29)
“Maka bersabarlah engkau,sungguh,janji-janji
Allah itu benar dan sekali-kali jangan sampai orang yang tidak meyakini
(kebenaran ayat-ayat Allah) itu mengelisahkan engkau” (Ar-Rum :60)
Mereka juga mengancamku!!
Apakah yang harus aku lakukan??!!
Aku ingin bertaubat,tetapi kawan-kawan lamaku mengancamku dengan
ingin menyebarkan segala aibku yang dulu kepada keluargaku, dan juga ingin membukz
rahasia-rahasiaku kepada semua!! Dan mereka mempunyai gambar-gambar dan
bukti-bukti yang berkaitan, aku takut harga diriku tercoreng, sesungguhnya aku
sangat takut!!
Jawabannya :
حسبي الله ونعم الوكيل
Artinya: Cukuplah
Allah bagiku dan sebaik-baik tempat meminta pertolongan…
Dan rasulullah sallallahu alaihi wassalam pula apabila takut
terhadap ancaman suatu kaum beliau membaca :
اللهم إنا نجعلك في نحورهم ونعوذ بك من شرورهم
Artinya : “Ya
Allah sesungguhnya aku meletakkan Dikau pada leher-leher mereka dan hanya
kepadaMu aku berlindung dari kejahatan-kejahatan mereka…
Hal yang paling burukpun, jika keluargamu akan mengetahui segala
perbuatan-perbuatan buruk yang terdahulu. hal demikian itu pasti memerlukan
penjelasan dari pihak kamu, maka kamu semestinya menerangkan kepada mereka
tentang segala perilaku buruk kamu yang terdahulu dengan mengaku salah segala
keterlanjuran kamu terdahulu, dengan berkata : Ya, memang aku dahulu
adalah orang jahat yang banyak berbuat dosa dan maksiat, tetapi sekarang aku
sudah bertaubat dan menyesal, maka apakah yang mereka inginkan ?? bukankah
semua anak adam itu boleh melakukan dosa,kehilafan dan kesalahan,tetapi
sebaik-baik insan yang bersalah adalah yang bertaubat !!
كل
بني آدم خطاء، وخير الخطائين التوابون
Artinya : Setiap
anak adam itu boleh melakukan kesilapan,dan sebaik-baik insan-insan yang
bersalah ialah yang bertaubat. (hadith riwayat Imam Ahmad di
dalam Musnadnya,Imam At-Tirmizi,Ibnu Majah,dan Imam Al-Haakim di dalam
Mustadraak daripada Anas radiallahu anhu dan berdarjat sahih oleh Imam
As-Suyuthi di dalam Al-Jaamik As-Saghir)
Dosa-dosa
ku meresahkan kehidupanku…
Sesungguhnya aku telah melakukan dosa yang banyak, dan aku telah
bertaubat kepada Allah, etapi dosa-dosaku meresahkan diriku dan menghantui
kehidupanku, ketika aku teringat akan dosa-dosa ku aku selalu merasa resah dan
murung, apakah yang harus aku lakukan??
Jawabannya :
sesungguhnya perasaan-perasaan tersebut merupakan bukti terhadap
suatu taubat yang benar,dan inilah yang dinamakan dengan penyesalan,dan
penyesalan itulah taubat, maka pandanglah setiap dosa-dosamu dulu dengan
pandangan yang mengharap, yaitu mengharapkan bahwa Allah akan mengampuni segala
dosa-dosamu itu, maka janganlah berputus asa dengan rahmat Allah dan berputus
harap dengan belas kasihan Allah..
“Dia (Ibrahim) berkata :
Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya,kecuali orang yang sesat” (surah Al-Hijr : 56)
عن
بن مسعود أنه قال أكبر الكبائر الإشراك بالله والأمن من مكر الله والقنوط من رحمة
الله واليأس من روح الله
Berkatanya Abdullah Ibnu
Masu’d : Di antara dosa-dosa besar yang paling
besar : Mensyirikkan Allah,merasa aman daripada azab Allah,berputus asa
daripada rahmat Allah,dan berhenti berharap dari belah ihsan Allah(hadith
riwayat Imam At-Thobrani di dalam Al-Kabir,berkatanya Al-Hafiz Al-Haitsami di
dalam Majmu’ Az-Zawaied : sanadnya sahih,dan di dalam Fathul Baari :dan hadith
ini Mauquf)
Dan orang yang beriman itu akan menghadap Allah di antara
keadaan takut dan mengharap kepadaNya. kadang-kadang keadaan takut akan
melebihi keadaan mengharap dan begitulah sebaliknya pada suatu saat ,jika
mereka terlanjur melakukan satu kemaksiatan, maka keadaan takut akan melebihi
pengharapan pada ketika itu karena ingin bertaubat, dan jika mereka bertaubat keadaan
mengharap juga akan melebihi keadaan takut kerana mengharapkan pengampunan
Allah ketika itu.
Apakah
aku perlu mengaku??!!
Aku ingin bertaubat tetapi apakah wajib bagiku mengakui terhadap
segala dosa-dosaku yang dulu?? Apakah disyaratkan untuk bertaubat dengan
mengakui dan meminta hukuman atas setiap perlakuan dosaku yang dahulu???
Jawabannya :
“Dan apabila engkau di tanya
dari hamba-hambaku tentang Aku,maka sesungguhnya aku dekat,aku memenuhi
permintaan orang yang meminta apabila berdoa” (Al-Baqarah : 182)
Barangsiapa telah Allah tutupi segala aibnya, maka tidak wajib
untuknya menceritakan rahsia dirinya sendiri pada orang lain, cukuplah bagimu
dengan bertaubat kepadaNya dengan sebenar-benar taubat, dan mengakui segala
dosa-dosa silam itu hanya di hadapaNya..
Wallahu a’lam bish-shawabi...
Wallahu a’lam bish-shawabi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar