Teruntuk
Ukhti muslimah putri islami bagi dien ini. “semoga Allah swt senantiasa
menjaga kesucian harga dirimu di tengah dahsyatnya fitnah dan ujian.”.
Ukhti muslimah, Ukhti islami di negeri pertiwi…
Malam
ini ada gelisah yang menyusup kedalam jiwaku.Aku terbangun dengan
ikatan -ikatan kecemasan.Mataku berembun sebagaimana kaca jendela
kamarku yang setiap malam berbasah embun musim dingin yang begitu
dahsyat.Tak ada suara selain teriakan – teriakan bathin yang menggema di
liang telingaku ketika teringat keadaanmu di negeri pertiwi yang
dirudung fitnah begitu besar.
Ukhti islami dinegeri pertiwi …
Kuambil
pena setelah kulantunkan untaian do'a. Semoga lantunan pena kegelisahan
ini membuat jiwa-jiwamu tersadar akan apa yang sebenarnya kami rasakan.
Hingga pena ini tergerak untuk menasihatkan.
Ukhti muslimah…
Jika
tarian pena kegelisahan ini terlalu latah dan kering , semoga tetesan
bening yang membersamai tulisan ini bisa menyejukkan suasana hatimu
laksana gerimis ketika hadirnya musim panas.
Ukhti islami yang
sedang membaca renungan hati ini , adakah waktu beberapa menit saja di
tengah kesibukanmu bersama tugas sekolah/kuliah/kerja..? Dan adakah
beberapa saat saja untuk meluangkan isi hati dan perasaan demi membaca
tarian pena di lembar putih ini..? Dan adakah sebentuk kesabaran yang
setiap sisinya dihiasi perhatian untuk menyelesaikan membaca renungan
hati ini hingga akhir..? Aku mohon engkau tak merasa keberatan ataupun
waktumu tercuri untuk sekedar mendengarkan renungan hati dari seseorang
yang barang kali tak pernah engkau mengenalnya.
Ukhti islami…
Izinkan
tarian pena ini menggores lembut lembaran-lembaran putih ini sebagai
lukisan hati aku yang sedang cinta dan cemburu karena Allah swt. Biarkan
diri ini berterus terang menuliskan untaian kalimat yang sebelumnya
telah aku tulis di lembar hati aku sebelum ku tuangkan di lembar putih
ini. aku pun tak mengerti apakah dirimu merasa senang atau malah benci
dengan kehadiran renungan hati ini yang tak pernah kau harapkan
sebelumnya. aku serahkan semua kepada pemilik hati setiap jiwa yaitu
Allah swt...
Ukhti islami …
Sengaja kutulis renungan
hati ini untukmu ,karena aku berharap lewat renungan hati ini bisa
menjadi wasilah yang membuat harga dirimu mewangi bak melati yang mekar
berseri..
Ukhti muslimah…
Aku tulis renungan hati ini
disaat hati aku kalut dan resah melihat keadaanmu. Hingga terkadang
hanya elusan dada sebagai rasa iba yang terpendam didalam jiwa.
Bagaimana
tidak iba jika setiap hari aku lihat saudari-saudarimu ditelanjangi
auratnya..? Ditelanjangi sehelai demi sehelai pakaian harga dirinya di
depan jutaan orang sebagai tontonan para penggembira yang mengabdikan
diri kepada hawa nafsu setan.
Bagaimana tidak resah jika tiap
waktu slalu kudengar saudari-saudarimu di nodai kehormatannya , bahkan
menyerahkan seluruh tubuhnya demi diobral di majalah-majalah murahan
yang menjerumuskan ke jurang perzinaan, Jurang yang menjijikkan yang tak
pantas dilakukan kecuali para binatang yang tak berakal.
Hmmz….
bagaimana diri ini tak bersedih menangis bahwa sebenarnya pasukan setan
itu menggiring mereka ke lembah-lembah jahanam di balik ketertawaan dan
kemasyhuran yang sebenarnya adalah tipuan.
Ukhti islami di negeri pertiwi…
Tidak
tahukah dirimu bahwa ada bening yang menetes hangat membasahi dua pipi
ini saat melihat keadaanmu..? Akan tetapi seolah dirimu tak pernah
mengerti arti sebuah air mata dari seseorang yang mengharapkan kejayaan
harga dirimu dalam menopang panji islami bagi dien ini, Hingga akhirnya
dirimu enggan mendengarkan nasehat yang dengannya mungkin Allah swt
menjadikan wasilah kebaikan bagi dirimu di dunia dan akhirat kelak.
Kutulis
suratan hati ini sebagai nasehat uintukmu karena Allah swt semata.
Kugores saat mulut ini tak sanggup lagi bicara karena saudari-saudarimu
yang tertipu itu semakin membabi buta mengumbar aurat didepan pria,
Mereka bangga menjadi mangsa serigala-serigala pengumbar cinta dusta,
Seakan mereka tak pernah bersedih dan justru bangga menumpuk dosa setiap
harinya. Berzina dengan setiap pria yang diinginkannya demi memuaskan
nafsu bejatnya.Berlenggak lenggok bagaikan cacing yang kepanasan di
club-club malam, Menghabiskan hari-hari siang dan malam dengan lantunan
musik yang melalaikan, Meninggalkan istananya menuju panggung–panggung
hiburan. Wajahnya menghitam dibalik polesan bedak tebal yang tak pernah
terbasuh sucinya air wudhu yang mencerahkan, Keningnya telah jauh dari
sujud sebagaimana bejat akhlaqnya yang tak karuhan.Berdandan dan
berdandan demi laris dalam perzinaan.
Oh… betapa jauhnya mereka
dari belaian suami tercinta, karena kekasih mereka adalah serigala yang
tajam taring dan kukunya. Tak pernah merasakan nikmatnya bercanda dengan
anak tercinta karena rahim mereka telah mereka haramkan dari mengandung
anak sebagai anugerah dari Arrahman, Rahim mereka kotor dengan air mani
haram dan menjijikan . Naudzu b illahi mindzalik
Wahai Ukhti islami…
Tidak
sampaikah kabar yang benar dari langit akan kebanyakan penghuni neraka
adalah wanita..? Belum datangkah kepadamu akan nasehat dari kitab dan
sunnah tentang orang-orang dari kalangan wanita yang di haramkan Allah
swt mencium bau jannah..? Padahal bau jannah itu tercium dari jarak 500
tahun perjalanan. Itulah para wanita penggembira di dunia tanpa
mengindahkan perintah-Nya.
Ukhti islami…
Sampai disini aku
tak megerti apakah kata–kata ini menembus ke relung hatimu, Hingga
membuat dirimu sudi merenung sejenak untuk memperbaiki diri menjadi
sesosok muslimah sejati..? Muslimah sejati yang hidupnya bahagia dengan
suami setia tercinta hingga di surga. Muslimah sejati yang jiwanya kaya
dengan kasih sayang tulus kepada anak tercinta. Dan muslimah sejati
yang hidupnya mulia karena menutup auratnya.
Kuharap masih tersisa secuil kesempatan untuk telusuri goresan-goresan pena di lembar putih ini.
Ukhti islami di negeri pertiwi…
Kutulis
suratan hati ini saat nuraniku menjerit dan berteriak kesakitan melihat
harga dirimu diinjak–injak oleh anjing–anjing durjana yang setiap saat
mengintaimu, Mereka menyembunyikan kebuasan nafsunya di balik kata-kata
cinta manis dan menawan, Emansipasi dan persamaan gender yang sebenarnya
rayuan gombal, Mereka menyembunyikan semua itu padahal hati mereka
penuh dengan makar dan tipuan bejat mereka.
Ukhti islami di negeri pertiwi…
Kedua
mata ini sudah sepat membuka dan menatap hari-hari yang ditaburi
kemaksiatan dan telinga ini pun juga bosan mendengar musik–musik setan
yang dihalalkan pengikut kebatilan, Setiap ruang dan waktu musik-musik
itu bergema di telinga dengan syair-syair cinta dusta, Di puja-puja dan
dihafal para remaja melebihi cintanya terhadap ayat-ayat al-quran yang
mulia, Bahkan ratusan ribu keluar demi menyaksikan konser musik, dengan
berdesak-desakan dan berjingkrak ria. Bahkan diantara mereka ada yang
meningggal di tempat maksiat bersama iringan suara gitar dan band yang
melalaikan.
Ukhti islami…
Sampai kapan air mata ini kan
mengering dan sampai kapan kepedihan ini kan berakhir, Aku tak mengerti
jawabannya. Yang aku bisa hanyalah memberikan nasehat bagi jiwa-jiwa
yang menerimanya, Ukhti islami yang masih tenggelam dalam keterlenaaan,
Ku harap engkau segera mengakhiri hari-hari kelabumu dimana bunga-bunga
harga dirimu berguguran di tangan kumbang-kumbang tak beradab.
Ukhti islami…
Biarkan
diriku dengan seonggok kesedihan ini meneruskan kembali goresan
renungan hati ini. Dan kalaulah boleh jujur hati ini sering kali
menangis melihat putri-putri islami di sembelih rasa malunya dengan
pisau–pisau mode, dirobek dengan belati emansipasi dan ditusuk-tusuk
dengan pedang persamaan gender. Sungguh mereka telah menghalalkan segala
cara.demi tercapai tujuan nafsunya.
Ukhti islami…
Musuh-musuhmu
telah menyiapkan ribuan wanita yang setia berperang di jalan setan,
Mereka memberikan seluruh tubuhnya untuk merusakmu lewat film -film
porno majalah-majalah bejat dan jutaan situs terlaknat, Mereka berikan
suara indahnya tuk mendendangkan syair-syair setan yang mereka atas
namakan dengan cinta, Setiap hari mereka bicara dengan subhat mereka
dengan dukungan ratusan media masa.
Ukhti islami yang hatinya masih
terbingkai anggun keyakinan bahwa Allah swt adalah Rabb sesembahannya,
Kekhawatiran dan kecemburuan dalam hati ini tidak lain karena kebanyakan
dirimu telah terperangkap di lorong-lorong fujur itu. Bahkan diantara
dirimu telah terbuai dengan ungkapan-ungkapan gombal dari para wanita
jalang di layar lebar dan majalah kacangan di pinggir jalan, Diantara
dirimu telah terlena dengan rasi-rasi bintang yang tak lebih perkataan
syirik yang dihiasi dengan ramalan kebatilan
Ukhti islami…
Aku
menghawatirkan karena subhat dalam dirimu akan hijab sebagai pakaian
wajibmu dimana mereka memakai kerudung kecil berwarna warni merangsang
pandangan mata .Berjalan didepan pria dengan celana jeans dan baju
ketatnya. Wajahnya bersolek dan dibumbui parfum yang menyengat setiap
orang yang dilaluinya. Mereka tampak islami sebenarnya menodai
kemurniaan islam. dibalik kejahiliyahan model baru. Dimanakah mereka
diantara hijab islami yang diajarkan Nabi saw..? Dimanakah mereka
diantara adab islami yang dicontohkan istri-istri Nabi saw..? Mengapa
masih ada muslimah yang bertabarujj bahkan tidak mengenal jilbab
sementara al qur’an dia dengar setiap hari..?
Ukhti islami…
Apa
yang membuatmu membenci jilbab padahal ia pakaian anggunmu dimata Allah
swt..? Apa yang membuatmu ragu dengan jilbab padahal ia menjaga
kehormatanmu dari mata-mata jalang, Kenapa engkau lebih menyukai
berdandan seronok dengan aurat terbuka menjadi ajang zina mata durjana.
Jika bukan ridha Allah swt ridha siapa lagi yang akan engkau cari..?
Ukhti islami…
Kutulis
renungan ini untukmu karena ada harga yang harus kau bayar dengan mahal
di batas waktu yang tak terhingga, Dan sesungguhnya penggalan nafas
yang tak akan kembali ini akan bersaksi dihadapan ilahi. Tapi
kenyataannya mengapa masih ada yang begitu tega menggadaikan harga diri
dan kehormatan demi selembar uang..? Bahkan harga dirinya tak sewangi
bunga lagi karena naik turun sesuai pasaran perzinaan..
Ukhti islami…
Akal
sehat yang mana yang rela menjual harga dirinya dengan hanya sebotol
sampo atau sebutir sabun untuk telanjang di mata jutaan orang. Ah…barang
kali engkau terlalu bermimpi menggapai kemasyhuran dan lupa siksaan
sebagai tebusan. Tidak tahukah tubuhmu yang setiap hari kau dandani itu
telah ditunggu ulat-ulat busuk yang siap menggorogoti..? Dan dirimu
dikenal orang sebagai bintang perzinaan yang didemeni laki-laki biadab
yang berhianat pada istri-istrinya, Apakah engkau suka saat kematian
menjemputmu dan dirimu menjadi maskot dalam kemaksiatan..?
Hmmz…kuharap
engkau mengerti renungan hati ini. Bahwa sesungguhnya aku sangat ingin
engkau masuk islam dengan kaffah. Aku ingin dirimu merasakan secuil iman
yang setelah itu engkau tak berpaling kepada kejahiliyahan. Aku ingin
engkau meneguk setetes hidayah yang membuat kehausan nafsu birahimu
terobati selamanya, Semoga Allah swt membuatmu mencintai keimanan dan
membenci jalan-jalan kejahiliyahan dan kefasikan.
Ukhti islami…
Kalau
bukan dien ini nasehat apa gunanya pena latah ini ku alunkan. Harapanku
minimal nasehat ini membebaskan ku dari tuduhan sebagai ”setan bisu”
yang ridha dengan kemungkaran. Lebih jauh dari itu semoga suratan hati
ini menjadi wasilah dan hujjah yang mengantarkan ke janah abadi
bersanding bersama bidadari.
Saudariku Ukhti islami…
Kuharap
engkau tak bosan membaca renungan hati ini, Nasehat yang jujur apa
adanya dari seseorang yang cinta dan cemburu karena Allah swt dengan
harga diri saudarinya, Kalau bukan karena ridha Allah swt tak akan
pernah ku goreskan pena ini untukmu.. Semoga setiap kata yang kau baca
dapat kau pahami dan bernilai ibadah disisi Allah swt
Ukhti islami…
Ingatlah
para muslimah di zaman sahabat, ridha Allah swt dan Rasul-Nya adalah
tujuan utama. Tak bergeming menghadapi ocehan orang-orang musyrik dalam
memegang diennya. Bersegera meyambut seruan Allah swt, bahkan dalam
berbagai moment mereka adalah rijal yang siap membela Rasulullah saw
saat di lukai dan di lecehkan kehormatannya. Asma’,Nusaibah, Khansa tak
perlu ku ceritakan tentang mereka karena namanya telah terukir indah
dalam sejarah ummah. Pesona teladan yang mekar mewangi bagi para
muslimah sejati.
Ukhti islami …
Lihatlah sekelilingmu
tentang keadaan kaum muslimah hari ini. Siapakah diantara mereka yang
menjadikan para istri Nabi saw dan sahabat sebagai teladan..? Padahal
mereka adalah orang-orang yang di janjikan dengan jannah. Bahkan
diantara mereka namanya telah tercatat sebagai penghuni surga sedang
mereka masih hidup di dunia.
Kenapa wanita-wanita penzina lebih
di sukai dan disebut-sebut dari pada sosok mulia itu..? Meniru mereka
dari gaya rambut dan pakaian serba terbuka. Bahkan jika mereka
terpelosok kedalam lembah zina akan mereka ikuti juga. Dimanakah harga
diri itu wahai putri islami....? Dimanakah kesucian diri dari perbuatan
busuk itu...?
Lihatlah wahai putri islami, lihatlah dengan matamu
yang bersinar betapa ribuan muslimah telah mengabaikan perintah Allah
swt. Bahkan mereka tak mengerti bahwa jilbab itu wajib sebagaimana
shalat dan zakat, Bahkan mereka akan berdosa jika mereka enggan
memakainya, Tapi kebanyakan mereka menutup diri dan mencaci pemilik jiwa
yang murni yang menunaikan perintah Allah swt. Siapa yang hari ini tak
mencibir orang muslimah yang berjilbab besar dan bercadar. Ejekan-ejekan
tak senonoh, kata-kata pedas dan menghina, pandangan-pandangan benci
dan marah, serta tuduhan-tuduhan ekstrim dan kolot lekat dari
mulut-mulut yang mengaku dirinya seorang muslimah..
Tidakkah
mereka melihat dirinya yang lebih hina dengan bermaksiat kepada Allah
swt setiap harinya..? Tidakkah mereka sadar akan ancaman siksa Allah swt
yang begitu perih..? Dan tidakkah mereka mengerti bahwa harga dirinya
telah membusuk dikelilingi makhluk kotor setan penyembah syahwat..?
Ukhti islami….
Jika
serigala hewan itu hanya menginginkan daging, tapi serigala manusia
menginginkan sesuatu yang lebih berharga dari itu, Dia ingin engkau
kehilangan harga diri. Mereka berusaha memburu harga dirimu dan
merobek-robek dalam ranjang perzinaan setelah itu engkau ditertawakan
karena engkau bagaikan binatang jalang yang tak punya lagi harga diri
kemudian dijadikanlah engkau ajang jual beli bagi para penyembah birahi.
Ukhti islami…
jangan
tertipu kebusukan makar setan yang dibalut dengan cinta-cinta palsu
seperti valentine day. Betapa hari itu telah menjadi sakral bagi
penodaan yang berkedok cinta dan kasih sayang, Berapa harga diri telah
melayang dalam kepalsuan dan kenaifan Bahkan mereka mengenangnya sebagai
hari bersejarah tentang kebusukan cinta mereka, mencatatnya didalam
agenda dan seolah dosa-dosa itu terasa manis saat di
kenangnya,Naudzubillahi mindzaliq..
Tidakkah engkau melihat
wanita-wanita kafir penyembah syahwat yang hidupnya bergelimang dengan
zina setiap harinya..? Bahkan mereka membunuh anak dalam perutnya
sebelum ia dilahirkannya..? Entah berapa ribu anak yang dibunuh dari
berzina, entah berapa ribu pula anak yang hidup tak mengetahui siapa
bapaknya, Hmmz…begitukah yang kau cari wahai Ukhti islami..?
Saudariku….
Tak
perlu aku ceritakan tentang pacaran yang telah menjadi tuntunan bagi
para pemuda umat ini, Hati ini diris-iris ketika masuk dan melihat
sosok-sosok pemuda-pemudi di universitas-universitas islam,di
Mall,pinggir jalan juga tempat rekreasi Duduk berdua-duaan di kesepian
asyik pacaran.
Jilbab gaul yang tak karuan, pergaulan bebas yang
telah dihalalkan. Musik-musik yang dilantunkan pengganti al qur’an .
Hanya beberapa gelintir ihwah mahasiswa dan akhwat lainnya yang Allah
swt selamatkan dari kejahiliyahan itu, Dan itu pun mendapat tekanan dari
berbagai kalangan, Semoga Allah swt teguhkan jiwa mereka.
Ukhti islami …
Tahukah
engkau bahwa seseorang akan diadzab karena cinta yang ia sekutukan
karena Allah swt..? Pahamkanlah dirimu bahwa rindu-rindu palsu itu
ibarat kerak dosa didalam qolbu yang menghalangi beningnya hatimu dari
hidayah Allah swt..? Dan mengertikah cinta selain Allah swt itu tidak
pernah akan abadi meskipun ibarat Romeo dan Juliet..?
Lantas
mengapa begitu mudahnya kau obralkan cintamu dengan seseorang yang
berkata “I LOVE YOU” untuk merayumu..? Kenapa kata-kata itu membuatmu
luluh tak berdaya dan kau berikan seluruh dirimu kepada laki-laki asing
yang bukan suamimu..? Kenapa kata kata itu menjadi berhala didalam
hatimu dan kau nodai cinta Allah swt..? Kenapa wahai putri islami kata
yang sebenarnya bisikan iblis itu membuat dirimu gelisah tidur dan
jiwamu melayang-layang..?
Semua itu karena engkau tak mengerti
akan cinta Allah swt, Dan ruang hatimu kau biarkan kosong dengan
cinta-cinta setan, Lupakan kata kata itu dari hatimu kecuali suamimu
yang Allah swt halalkan sebagai bajumu. Jadikanlah cintamu ladang
pahala, Ladang pahala yang tumbuh dari akar-akar ma’rifatullah, Dan
batangnya kuat perkasa menjulang keangkasa dengan tauhidulloh. Jagalah
cintamu, awasi jangan pernah lengah hingga engkau berlabuh di dermaga
ketenangan jiwa yang bernama pernikahan islami yang diberkahi.
Hmmz…
betapa banyaknya muslimah hancur dengan cintanya yang liar diantantara
serigala-serigala buas. Demi hawa nafsunya yang berkata atas nama cinta
sejati mereka serahkan seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki
untuk di nodai. Bahkan demi cinta palsunya ribuan orang rela bunuh
diri.
Ukhti islami…
Cobalah berfiikir bening dan jernih.
Tanyakan dengan jujur kepada nuranimu yang lembut itu. Tentang
kemasyuran yang kau buru atau pun kebebasan yang kau tuju. Apakah
kebebasan yang kau maksud itu kebebasan berkencan dan berzina, seperti
wanita-wanita kafir penyembah syahwat..? Apakah berjingkrak ria dikonser
musik itu kebebasan yang kau cari..? Ataukah berdandan seksi didepan
umum itu yang kau maksud..? Cobalah tanyakan lagi semua itukah
kebahagiaan seorang wanita..? Ataukah dengan tunduk dengan syari'ah
Allah swt Menjadi wanita shalehah yang terjaga auratnya..? Yang dibelai
suami dengan mesranya kasih sayang dalam keluarga. Begitu juga didamba
putra dan putri tercinta dalam membina keluarga bahagia.
Tanyakanlah wahai Ukhti islamiku...
Demi
Allah tanyakan kepada pemburu syahwat itu. Apakah mereka rela jika anak
cucunya kelak menjadi biduanita yang dihargai dengan selembar uang..?
Apakah mereka tega melihat anak-anaknya dicengkram serigala-serigala
buas yang siap merobek harga dirinya..? Tanyakan pada mereka yang setiap
malam menjual diri di club-club malam menjadi wanita penghibur. Apakah
mereka mendapatkan kebahagiaan dengan tidur bersama laki-laki buas dan
relakan mereka jika putrinya kelak seperti dia yang tak punya harga..?
Tanyakan wahai putri Islamiku, tanyakan jika engkau masih ragu. Tentang
orang yang termahsyur diantara penyembah syahwat itu, tanyakan kepada
mereka yang berlenggak-lenggok disorak sorai tepukan tangan jutaan
orang. Kebahagiaan seperti apa yang dia cari dibalik keternodaaan harga
dirinya.
Ukhti islami…
Kenapa kebanyakan engkau tak sadar
bahwa kebanyakan wanita telah menjadi barang dagangan di tangan
penyembah syahwat, Lihat dan bukalah matamu disepanjang jalan penuh
dengan pampangan wanita telanjang disapu mata sembarang orang. Lihat
wahai putri Islamiku disetiap produk barang kecantikan wanita dijual
dengan kemurahan. Dan iklan Tv pun setiap detik seolah tak berhenti
memamerkan aurat wanita. Siapakah diantara bintang Tv yang paling
terkenal..? Tidak lain wanita yang paling berani menjual harga dirinya.
Dan tak perlu kau tanya tentang koran murahan dan majalah rendahan
disudut-sudut jalanan yang memamerkan wanita telanjang penghibur preman
jalanan.
Apa yang kau cari wahai putri islamiku di balik semua
itu...? Apa yang kau dapat dengan berkencan dan foto bersama dengan
orang orang fasik pembela musik...?
Apa gunanya menghabiskan masa mudamu dengan pacaran bersama laki-laki yang belum tentu jadi suamimu..?
Ukhti islamiku…
Ku
harap engkau masih bersamaku hingga akhir renungan hati ini, Aku selalu
dirundung duka dan dibalut rasa resah selama dirimu tak mau mengerti
atau kau anggap angin lalu tentang apa yang aku ungkapkan di lembar
putih ini. Bukannya diri ini ingin dikenang, sama sekali tidak wahai
Ukhti islamiku, Aku tidak ingin setiap muslimah menjadi mangsa bagi
serigala-serigala buas penyembah syahwat dan aku tidak ingin mereka
nantinya menyesal karena merasa mengkhianati calon suaminya meskipun
mereka tak mengetahuinya saat ini.
Ukhti islami …
Jika
fitrahmu yang lembut itu masih murni, dan jika nalurimu yang halus itu
belum terkoyak dan ternodai aku yakin, ya demi Allah aku yakin engkau
akan menemukan jalan kembali dari kebimbangan yang engkau hadapi. Tidak
lain dan tidak bukan dengan mengetuk pintu Allah swt yang terbuka bagi
siapa saja siang dan malam.
Saudariku berhentilah dari kefujuran
itu. Engkau adalah calon ibu yang menjadi teladan bagi putra-putrimu.
Jauhilah teman dan tempat-tempat yang akan menyeretmu kejurang kehinaan,
Dan mulailah mengenal Allah swt dengan menuntut ilmu dihalaqah halaqah
kajian keislaman.
Ukhti islami…
Temanilah jiwa-jiwa yang tegar yang menjaga syari'ah Allah swt dan saling menasehatilah dalam ketaqwaan dan kesabaran.
Ukhti islami…
Setelah
kau baca renunganku ini aku berdo'a semoga engkau menjadi permata yang
selalu berkilau menyejukkan pandangan suamimu yang shaleh, Begitu juga
menjadi teladan bagi keluargamu dan anak anakmu,Hingga bisa menjadi
pelangi islam yang indah itu menghiasi setiap rumah tanggamu.
Dan
maafkan aku jika kata-kata dilembar putih ini terlalu hambar dan kasar.
Namun aka yakin engkau lebih tahu apa yang harus kau lakukan setelah
membaca Artikelku ini. Memang tak pantas diri ini menulis banyak karena
memang bukan ulama yang pantas menuliskannya,Bukan pula seorang pujangga
yang kata-katanya bagai mutiara gemerlap didalam jiwa. Namun aku hanya
seorang yang ingin menyampaikan nasehat kepada saudaranya satu agama.
Jika
pena yang latah ini menuliskan kata-kata yang mengiris pilu hatimu,
maka bukan itu maksudku renungan hati ini tak lebih hanyalah wasilah
yang semoga bersamaan membaca surat ini maka bersama pula turunnya
hidayah atas dirimu, Ya aku sangat berharap seperti itu.
Ukhti islami…
Engkau
mempunyai andil yang besar dalam meretas jalan panjang perjuangan,
Entah apa jadinya jika wanita muslimah bertingkah laksana wanita kafir
yang Allah swt janjikan jahanam. Sekali-kali jangan lah engkau
tertakjub, dimata Allah swt mereka tak ada harganya dengan wanita budak
yang beriman, Keindahan sejati itu bukan diwajah dan tubuh tapi dalam
keshalehahan dan akhlak yang terpuji, Engkau lah seharusnya pemilik
keindahan itu, Ya.. hanya engkau wahai putri islami.
Dan inilah
akhir dari renungan hatiku. Mudah mudahan akhir renungan ini mengakhiri
pula kebimbanganmu untuk memutuskan menjadi muslimah sejati. Begitu juga
menjadi akhir dari hari-hari lalumu yang penuh kejahiliyahan.
Saudariku
tak ada yang terlambat untuk menjadi muslimah sejati. Buang kata kata,
”TAPI AKU BELUM MANTAP, NANTI KELUARGAKU GIMANA..?”. Tak ada kata
“NANTI“ bagi pribadi yang ingin mekar mewangi. Dan tak ada kata “TAPI”
untuk merubah diri lebih berseri.
Saudariku…
Allah swt
setia menanti taubatmu setiap pagi siang serta sore dan malam hari.
Segeralah bertaubat sebelum mentari terbit dari barat atau nyawa telah
sampai ditenggorokan dengan mengucap,
Astaghfiruuka wa 'atuubu ilaih.
"Aku memohon ampunan dan aku bertaubat kepada Allah."
Sekarang katakan pada dirimu sendiri :
“AKU HARUS MENJADI MUSLIMAH SEJATI, HARUS DAN HARUS APAPUN YANG TERJADI”.
Saudariku aku sangat yakin dengan dirimu. Kau bisa mewujudkan cita cita mulia itu. PERCAYALAH..!!!