Jika tahu embun datang saat pagi, mengapa
kamu tidak pergi ke halaman. Ia hanya singgah sebentar. Dan takada janji untuk
kembali.
Pagi adalah kabar terbaik untukmu. Ia membawa kesejukan, bukan
janji.
Dalam semiotika waktu, pagi adalah salah satu tanda eksistensi
waktu.Saat ia digantikan siang,kita jadi tahu telah menggunakan waktu #waktu
Pagi memang akan datang lagi esok, tapi pagi esok tdk
menggunakan waktu yg sama dgn pagi sekarang. Takada waktu yg kembali #waktu
Sebab waktu tdk berulang, tahun pun tdk bisa diulang. Tdk ada
tahun baru. Tdk ada ulang tahunmu. Yg berulang adalah tanda-tanda #waktu
Tanda waktu yg berulang a.l putaran jarum arlojimu &
kalender. Jadi, putaran jam & penggantian tahun adalah putara/penggantian
tanda #waktu
Sebab itu, perayaan ultah & tahun baru sesungguhnya adalah
ilusi. Di alam fana, waktu & kamu juga fana. Ia takterbarukan #waktu
Sebab itu, kebaruan pun jadi ilusi juga.Lihatlah, bukankah kita
hanya brada dlm tanda2 yg berulang dlm interval waktu yg kian sedikit #waktu
Tuhan bersumpah demi waktu, tdk lain demi sesuatu yg akan habis,
yg takbisa diulang. Bersama waktu, kt melangkah ke arah pulang #waktu
Di dlm waktu yg fana, kita mengembara. Dengan begitu,
pengembaraan taklain adalah perjalanan utk kembali, yakni pulang pd ketiadaan
#waktu
Problema kita adalah kesadaran bhw kita fana,tapi bersamaan dgn
itu kita merasa tdk akan mati. Ini adalh tanda bhw dunia adalah ilusi #waktu
SHRYL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar