Maya ataupun nyata. . .
Dekat ataupun Jauh. . .
Dengan ataupun tanpa sentuhan.. Yang namanya pacaran itu berduaan kan?
Yang dekat mesra di hadapan...
Malahan lebih gila lagi pake acara cium-ciuman segala lagi, trus udah getoooh di publikasikan di facebook. . .
hmmmmm apa ga malu tuh, kamu boleh aja bangga dan menunjukan pada dunia,
" Ini Loh Pacar Saya "
tapi inget guys di balik kebangganmu itu Allah melaknat kamu karena kamu menentang aturanNYA..
Naaaah lho!
Sedangkan!!
" Tidaklah Seorang Lelaki Dan Perempuan Berduaan dan yang menjadi Ketiganya Adalah Syaitonirrojim "
Iiiiiih sereeeem.!
Ada yang lebih gila lagi yang bertopeng dengan lebel ta’arufan, semua pun seakan-akan menjadi HALAL.
Manja-manjaan, cemburu-cemburu an,.. dinda, kanda, ayah, bunda, pipi, mimi (wuuaaduuuhhh) Kok gini ya,,, padahal bukan suami istri.
cinta itu gak salah, yang salah itu yang sok perhatian atas nama cinta, Apalagi mengatas namakan ta’aruf agar serasa semuanya jadi
HALAL.
Na'udzubillah min dzalik
Ta’aruf model gini hanya merubah nama pacaran saja ke gaya islami. Biar kelihatanya tetap dalam koridor islam, padahal isinya sama saja, Dengan gaya-gaya islami semua ditutupi.
Tetep aja yang namanya pacaran mau diganti gaya apapun tetap akan kelihatan.
Bener ga guys..?
Dan siapa bilang dunia hampa tanpa PACARAN?
Dunia hampa tanpa CINTA?
CINTA DARI ALLAH. . .kan yang menciptakan kebahagiaan itu Allah bukan karna PACARAN ...
Malahan ada yang ngomong gini.. "tanpamu aku ga akan bahagia"
waaaw. Trus Allah yang udah jelas-jelas ngasih kamu kebahagiaan di kemanain?
Hayoooooh mau jawab apa?
Kalau belum mampu,, belum siap buat nikah ya PUASA, Kalau Cinta dan Sayang ya MENIKAH.
Kalo masih anak ingusan lebih baik fokus dulu aja deeeh ke sekolah jangan mikirin pacaran.
Ga kasian apa sama orang tua yang kerja keras banting tulang cari uang buat nyekolahin kamu,
eeeeeh yang di bela-belainnya malah mikirin pacaran, bukannya sekolah yang benar.
Memandang jauh tanpa batas, melepas rasa tanpa kehendak. Jauh dilubuk sanubari setiap insan hidup dimuka bumi memiliki getaran rasa yang sulit untuk dipungkiri, yaitu Hak nurani untuk mengatakan kebenaran, kejujuran, keiklasan. bahasa inilah yang sanggup melewati dinding setebal lapisan bumi, setinggi lapisan langit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar